Penulis: Asep Yusup Hudayat
Halaman: vi + 110
Ukuran: 14,8 x 21 cm
Harga: Rp. 61.500
Wacana estetik terkait Hadiah Sastra Rancagé menjadikan buku sederhana ini disusun. Wacana estetis yang diuraikan dalam buku ini tidak dapat dilepaskan dari pembacaan terkait realitas masyarakat yang dipotret dalam 10 karya pemenang Hadiah Sastra Rancagé. Buku ini pun mencoba menjejak kualitas estetik carpon “Haturan Agan Nunung Rajainten” dalam kumpulan carpon Awéwé Dulang Tinandé (pemenang Hadiah Sastra Rancagé Tahun 1998) karya Tjaraka yang telah dinilai Ajip Rosidi sebagai cerita yang paling aneh dan paling baik. Benarkah carpon tersebut dianggap berhasil secara estetik?
Buku sederhana ini disusun dalam rangka mengapresiasi penyelenggaraan Hadiah Sastra Rancagé yang telah dilaksanakan selama tiga dekade. Karya-karya yang dihargai Sastra Rancagé menarik dan penting untuk diteliti berdasarkan pendekatan estetik. Pertimbangannya adalah karya-karya yang dinobatkan sebagai pemenang Sastra Rancagé dapat dianggap sebagai karya-karya yang unggul, salah satunya, dalam memberi efek estetis baik bagi masyarakat umum maupun bagi dewan juri yang menilai karya-karya tersebut.
Tentu saja telaah dalam buku ini tidak dimaksudkan untuk mengkritisi penilaian yang telah dilakukan dewan juri melainkan untuk memberi sedikit gambaran terkait kekuatan sebuah narasi yang dituangkan ke dalam karya-karya pemenang Sastra Rancagé, khusus carpon dan novel Sunda, dalam kaitannya dengan kemampuan para pengarang memotret realitas Masyarakat Sunda. Carpon dan novel Sunda pemenang Hadiah Sastra Rancagé merupakan jenis-jenis karya sastra yang dianggap mampu menunjukkan hubungan karya dengan realitas, baik secara sederhana maupun secara kompleks. Realitas-realitas tentang masyarakat Sunda adalah realitas-realitas yang dapat dibaca secara variatif oleh pengarang melalui karya sastra yang dibuatnya.
Melalui ulasan singkat terkait realitas dalam karya-karya pemenang Hadiah Sastra Rancagé, semoga buku ini dapat turut memperkaya pembacaan terhadap karya-karya sastra Sunda, terutama karya-karya pemenang Hadiah Sastra Rancagé tahun 1989-1913.