Penulis: Muhammad Mukaddar, S.Ag., MA.Pd.
Halaman: viii + 178
Ukuran: 14,8 x 21 cm
Harga: Rp. 89.000
Secangkir Kopi Jiwa (SKJ) memang menjadi satu fenomena tersendiri di Kabupaten Buru. Kemunculan kelompok ini bisa dikatakan tanpa didesain. Awalnya cuma kelompok ngopi yang rutin di warung kopi Cak Dar yang seringkali membahas berbagai persoalan ringan. Diskusi hal-hal ringan sekedar untuk mengisi kekosongan dan keheningan selama ngopi. Diantaranya; tentang masjid, musim hujan, aktifitas mengantar anak ke sekolah serta topik-topik ringan lainnya, intinya adalah untuk sekedar mengisi keheningan. Namun kelompok ini selanjutnya berubah wujud menjadi kelompok diskusi dengan nama KaiWai, Kajian Ilmiah Wawasan Islami.
KaiWai itu sendiri merupakan bahasa masyarakat adat Buru yang berarti persaudaraan. Penggunaan kata dimaksud juga sebagaian bagian dari akulturasi nilai Islam dengan budaya setempat. Memang penulisan buku ini pada dasarnya tidak terstruktur sebagaimana layaknya buku-buku riset lainnya. Buku ini pada mulanya hanya merupakan artikel-artikel dengan tema-tema yang lepas, yang artikel-artikel dimaksud merupakan kumpulan dari diskusi-diskusi SKJ, dirangkum, dibenahi dari bahasa lisan ke penulisan dan selanjutnya diterbitkan sebagai buku yang saat ini ada di tangan pembaca.
Penguatan nilai-nilai yang terkait dengan al Tazkiyatu al Nafsi juga sebagai bagian dari perpaduan antara Secangkir Kopi Jiwa dengan Majelis Zikir Rasulullah. Bahwa penggunaan akal secara maksimal tidak bisa dijadikan sebagai jaminan ketenangan setiap orang tanpa zikir kepada Zat Yang Maha Besar. Di dalam al-Qur’a>n pun sangat dianjurkan untuk peraduan kedua potensi diri tersebut. Anjuran untuk berpikir seringkali diikuti dengan anjuran berzikir. Sehingga dapat dikatakan bahwa berpikir dan berzikir sudah menjadi satu paket komplit yang harus dilakukan oleh setiap orang jika ingin mendapatkan ketenangan jiwa.