Status Vasal Kesultanan Aceh di Mata Turki Utsmani Pada Abad XIX

Penulis: Humaira Azzahra, M.A.
Halaman: vi + 113
Ukuran: 15,5 x 23 cm
Harga: Rp. 65.000

 

Sejarah mencatat hubungan Kesultanan Aceh dan Turki Utsmani telah terjalin sejak abad ke 16 dan terus berlanjut hingga abad 19. Hubungan ini dilatarbelakangi oleh gangguan kekuatan asing yang hendak merebut kedaulatan Kesultanan Aceh. Demi menggalang kekuatan, Kesultanan Aceh membangun komunikasi dengan cara mengutus perwakilannya yang ditugaskan membawa surat ke Turki Utsmani. Di antara para utusan yang mengemban tugas tersebut, Abdurrahman az-Zahir menjadi salah satu tokoh yang paling berperan dalam hubungan Aceh dan Turki di abad 19. Surat-surat diplomatik Kesultanan Aceh ke Turki Utsmani kini tersimpan di Badan Arsip Turki, Istanbul. Terdapat empat surat yang menjadi korpus utama, diantaranya adalah Petisi 63 Jamaah Haji Aceh, Surat az-Zahir pada Pemimpin Hijaz, Surat Sultan Mahmud Syah, dan Surat Dukungan Abdurrahman az-Zahir. Tulisan ini mengupas isi naskah surat-surat diplomatik Kesultanan Aceh ke Turki Utsmani pada Abad 19 melalui pendekatan kualitiatif. Dengan menggunakan pisau analisis filologi, penulis berupaya mengungkapkan status Kesultanan Aceh dalam relasinya dengan Turki Utsmani di abad 19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *