Sebagai satu konsep agama samawi, Islam sejak awal kedatangannya telah memposisikan keberadaannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat. Baik masyarakat yang homogen maupun yang berkarakter heterogen. Nilai-nilai Islam yang fleksibel dengan tetap berpijak pada landasan akidah yang jelas, selalu mampu memberi warna pada keberagaman masyarakat. Bahwa Islam tidak mendorong untuk memberantas multikultural, namun Islam justru mengarahkan dan mewarnai multikultural dengan norma-norma agama yang bijak. Eksklusivisme Islam tetap berada pada tataran transendental (akidah), sementara sikap inklusif senantiasa membumi pada konteks sosial. Pada fase berikutnya, Islam makin kuat dan kokoh dengan konsep rahmatan li al-‘alamin.
Potret Islam terhadap multikultural sangat bijak, bahkan melalui konsep pendidikan yang mengedepankan akhlak al karimah, nilai-nilai Islam mampu menjangkau dan menembus batas-batas sakral entitas-entitas lain tanpa menciptakan ketersinggungan. Inilah yang kemudian muncul satu asumsi yang kuat bahwa Islam mampu menjadi bingkai dalam merekatkan berbagai perbedaan sosial. Buku ini menggambarkan kemampuan dan keluwesan Islam sebagai ajaran samawi yang membumi dan mampu berinteraksi dengan keberagaman. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.