Konsep Waliyullah

Waliyullah merupakan sebuah istilah yang dibentuk dari kata “wali” dan “Allah”. Arti wali secara etimologi berarti yang mencintai, teman, yang menolong, orang yang mengurus, tetangga, sekutu, dan dekat. waliyullah adalah orang yang dekat kepada Allah. Dekat kepada Allah maksudnya orang tersebut sungguh-sungguh percaya (beriman) kepada Allah dan rasul-Nya serta beriman kepada semua yang diajarkannya. Ia dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintah dan menjauhkan diri dari semua larangan Allah dan rasul-Nya. Waliyullah ditujukan kepada seseorang yang tinggi kedudukannya dalam pandangan Tuhan karena kehidupan yang murni (ikhlas) dan amalnya yang shalih, yang dilakukannya dengan tulus ikhlas sepanjang ajaran Allah dan rasul-Nya.

Di kalangan sufi pengertian waliyullah dimaknai sebagai hamba dan kecintaan Tuhan yang luar biasa, yakni kekasih Tuhan yang diberi kedudukan istimewa dalam kalangan hamba-Nya, terkadang menjadi perantara antara manusia biasa dengan Tuhan.

Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli tentang waliyullah di antaranya adalah orang-orang yang dapat mencapai penghayatan ma’rifat dan setiap saat dapat berdialog langsung dan menjadi kekasih Tuhan. Waliyullah itu adalah orang-orang yang mengadakan hubungan cinta (mahabbah) kepada Allah dengan melaksanakan ibadah kepada-Nya semata-mata secara ikhlas dan bertawakkal kepada-Nya dengan tidak mengambil sesembahan yang lain yang mereka cintai selain Allah.

Pada dasarnya waliyullah ini terbagi dua, yaitu waliyullah al-‘ammah dan waliyullah al-khasshah. Waliyullah al-‘ammah yaitu derajat ke-wali-an yang dimiliki oleh orang-orang mu’min dan muttaqin pada umumnya, yakni kekasih Allah yang memenuhi syarat iman dan takwa. Sedangkan waliyullah al-khasshah yaitu orang-orang tertentu yang sudah memenuhi syarat iman dan takwa dan juga telah mencapai insan kamil yang benar-benar terjaga dari maksiat sehingga Allah mengkhususkan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *