Buku ini menyimpulkan semakin mampu berintegrasi dengan kearifan lokal proses Islamisasi Jawa semakin efektif diterima oleh masyarakat. Bukti-bukti mengenai hal tersebut diuraikan sebagai berikut:
Islam Jawa telah manunggal atau menyatu dalam kehidupan dan tradisi keagamaan masyarakat Jawa. Islam telah menjadi way of life dalam kehidupan orang Jawa. Hal ini dapat dibuktikan dengan makin meningkatnya aktualisasi nilai-nilai Islam yang telah mewarnai kehidupan Islam di Jawa. Termasuk di desa yang dulunya abangan. Tradisi keagamaan dari mulai ibadah wajib seperti salat, puasa, zakat, haji, perayaan hari besar Islam telah dilaksanakan dalam kehidupan Islam di Jawa. Hanya saja setiap Muslim memiliki tingkatan kualitas yang berbeda. Dari orang awam, ustaz, kyai, dan ulama sampai pejabat negara umumnya sudah memiliki kesadaran melaksanakan kewajiban agama.
Tradisi sesaji pada setiap momen slametan seperti menanam padi, hajatan sunatan, hajatan pernikahan, dan saat-saat lainnya seperti sedekah bumi telah ditinggalkan secara alamiah. Dalam proses alamiah tersebut nilai-nilai tradisi sesaji yang hilang tergantikan dengan nilai baru yang berisi konten Islam. Islam secara prinsip telah mendasari perspektif hidup orang Jawa dalam setiap spektrum kehidupannya. Tradisi keagamaan pada masyarakat dengan segala aktivitas kesehariannya telah mengaktualisasikan nilai-nilai Islam. Mulai dari rumah, tempat kerja, dan dalam tata pergaulan masyarakat ajaran Islam telah mewarnai tata nilai masyarakat Jawa.
Islam Jawa telah membentuk spektrum multikultural. Islam Jawa tidak hanya terbentuk dari tradisi pra Islam seperti Animisme, Dinamisme, Hindu-Budha tetapi terbentuk juga oleh kultur yang telah dibawa oleh para pendakwah Islam yang datang di Jawa seperti dari Arab, Persia, India, Cina, Champa. Islam Jawa kontemporer telah berkembang menjadi Islam multikultural yang merupakan akulturasi lintas budaya dari kultur pra Islam, Hindu-Budha, nilai Islam dan budaya Persia, India, Champa dan Cina yang hidup di Jawa. Akulturasi telah membentuk satu tata nilai kultur yang menyatupadukan tradisi dalam kehidupan Islam Jawa. Akulturasi tradisi meliputi tradisi tahlilan, tradisi slametan, tradisi berbusana, adat makan, gaya bahasa, tradisi memberi nama, falsafah hidup seni budaya dan nilai yang melingkupinya secara integral orang Jawa serta lainnya. Nilai Islam telah menjadi tata hidup yang fundamental dalam kehidupan orang Jawa dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali. Warna Islam telah terserap ke dalam tata nilai kehidupan orang Jawa dalam semua dimensi kehidupan.