Metode penafsiran ayat beredaksi mirip yang digagas Nashruddin Baidan dalam bukunya“Metode Penafsiran al-Qur’an: Kajian Kritis terhadap Ayat-ayat Beredaksi Mirip”, belum sepenuhnya berhasil mengungkapkan makna ayat beredaksi mirip secara utuh. Hal ini dikarenakan tujuan utamanya mengungkapkan maksud dan tujuan di balik perbedaan redaksi, sehingga kajiannya berhenti pada aspek perbedaan redaksi. Padahal ayat beredaksi mirip juga memiliki hubungan makna, yang salah satunya dapat diketahui dari persamaan redaksi dan tema ayat beredaksi mirip.
Penelitian ini bersifat kepustakaan (Library Research), dengan obyek kajian metode penafsiran Nashruddin Baidan terhadap ayat beredaksi mirip. Bersumber pada data primer buku Nashruddin Baidan berjudul Metode Penafsiran al-Qur’an: Kajian Kritis terhadap Ayat-ayat Beredaksi Mirip dan data sekunder berupa karya lain Nashruddin Baidan. Data dikaji dengan metode deskriptif-analitik, dengan pendekatan content analysis dan interpretasi. Dalam menghimpun ayat-ayat beredaksi mirip penulis menggunakan beberapa kitab seperti: ‘Aun al-Rahmân fî Hifz al-Qur’ân karya Abî Dzar al-Qalmûnî, Sabîl al-Itqân fî Mutasyâbih al-Qur’ân karya Muhammad Nasr al-Dîn Muhammad ‘Audah dan Ensiklopedi al-Qur’an: Kumpulan Ayat-ayat Beredaksi Mirip karya M. Fathoni Dimyati.
Adapun dalam menafsirkan ayat-ayat beredaksi mirip, penulis merujuk kitab-kitab tafsir, seperti: Durrah al-Tanzîl wa Ghurrah al-Ta’wîl karya al-Iskâfî, al-Burhân fî Taujîh Mutasyâbih al-Qur’ân karya al-Kirmânî, Tafsîr al-Manâr karya Rasyîd Ridâ, al-Tahrîr wa al-Tanwîr karya Ibnu ‘Âsyûr dan lain sebagainya.
Buku ini menawarkan sebuah metode alternatif dalam menafsirkan ayat-ayat beredaksi mirip, yang diharapkan dapat mengungkapkan makna ayat beredaksi mirip secara utuh, yang terdiri dari lima langkah operasional dan beberapa pendekatan yang digunakan sebagai alat analisa. Langkah-langkah yang dimaksud adalah: mengidentifikasi dan menghimpun ayat beredaksi mirip, membanding-kan persamaan dan perbedaan redaksi ayat beredaksi mirip, mengungkapkan perbedaan makna antar ayat beredaksi mirip, mengungkapkan hubungan makna antar ayat beredaksi mirip dan kesimpulan. Adapun keilmuan yang digunakan sebagai alat analisa adalah: bahasa Arab (kosa kata al-Qur’an, nahwu, saraf dan balâghah), asbâb al-nuzûl, qirâ’ât, biografi Nabi Saw. dan munâsabah.