Buku ini bisa hadir di hadapan pembaca yang memuat fakta-fakta kejeniusan bahasa al-Qur’an dalam sudut pandang garamtika dan stilistika. Seperti diketahui, bahwa al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. Kata mu’jizat secara harfiyah berarti sesuatu yang menjadikan daya dan usaha para penentang dan penantang seorang rasul yang diutus Allah swt menjadi lemah dan tidak berdaya. Ternyata mu’jizat yang paling utama dari al-Qur’an justru terdapat dalam redaksi, struktur kalimat dan gaya ungkapannya yang sangat jenius, indah dan memukau. Tidaklah berlebihan jika Allah swt menjamin di dalam al-Qur’an bahwa tidak akan ada satupun manusia hingga bangsa jin sekalipun yang akan mampu membuat redaksi seperti yang disusun Allah swt di dalam al-Qur’an, bahkan jika semua mereka menghimpunkan seluruh kemampuan yang mereka miliki (Q.S. 17: 88).
Mu’jizat al-Qur’an yang terdapat dalam gaya bahasanya tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kompleksitas bahasa Arab itu sendiri, hingga sangat dipilih Allah swt sebagai bahasa al-Qur’an. Dipilihnya bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an karena memang bahasa Arab adalah bahasa manusia yang paling sempurna dalam segala aspeknya. Di tambah lagi pengakuan para sejarawan bahwa tidak ada satupun masyarakat di muka bumi ini yang memiliki kekaguman yang luar biasa dalam seni berbahasa melebihi kekaguman bangsa Arab terhadap seni bahasa mereka. Dan pada saat al-Qur’an turun, masyarakat Arab Jahiliyah diakui sebagai masyarakat Arab yang berada di puncak ketinggian dalam seni berbahasa. Karena itulah, al-Qur’an dipilih turun pada masa itu, di mana Allah swt ingin menegaskan bahwa jangankan kalian yang hidup di zaman sekarang yang penguasaan terhadap bahasa Arabnya sudah berkurang, manusia yang hidup pada masa keemasan seni berbahasapun tidak mampu berhadapan dengan kejeniusan dan keindahan redaksi al-Qur’an yang diturunkan.
Buku ini hadir untuk memberikan secuil bukti betapa jeniusnya diksi, struktur kalimat hingga simbol-simbol yang dimiliki bahasa Arab yang senantiasa tepat dan cocok dengan situasi dan konteksnya sehingga sangatlah wajar jika ia dipilih sebagai bahasa mu’jizat. Karena itu, buku ini akan fokus menyajikan kejeniusan bahasa Arab dalam dua aspek. Pertama, aspek gramatika atau tata bahasa atau yang dalam istilah Arab disebut dengan qawā’id. Kedua, aspek stilistika atau gaya bahasa atau yang dalam istilah Arab disebut uslūb.
Tentu saja, buku ini mengandung banyak kelemahan dan kekurangan disebabkan keterbatasan ilmu penulis sendiri. Akan tetapi, tiada maksud dari penulis kecuali hanya sekedar untuk meninggalkan satu warisan pengetahuan berupa ilmu yang bermanfaat bagi penulis di kemudian hari. Dengan tulisan ini penulis hanya berupaya hendak mengadirkan sebuah khazanah pengetahuan tentang kompleksitas bahasa Arab. Dan perlu penulis sampaikan bahwa buku ini lahir setelah penulis beberapa tahun menyimak dan mencatatan ceramah Sayyid Dr. Fadhil Shalih al-Sammara’i di sebuah stasiun telivisi Timur Tengah. Hasil catatan itu kemudian penulis rekonstruksi menjadi sebuah buku. Oleh karena itu, apa yang penulis sampaikan di sini adalah apa yang penulis dapatkan dari sang ‘alim besar Sammara’i yang semoga Allah swt memberikan pahala kepada beliau lebih banyak dari yang akan diterima penulis sendiri. Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi amal yang bermanfaat bagi penulis. Amin.