Buku ini hadir untuk menyampaikan nilai-nilai akhlak dan pesan-pesan moral yang agung melalui ‘ibrah dari paparan kisah dua manusia agung pula yaitu Yusuf dan Musa. Dalam buku ini hanya dijelaskan dua kisah nabi saja yaitu nabi Yusuf dan nabi Musa dengan pertimbangan bahwa kedua kisah ini dianggap yang paling panjang dan paling lengkap di dalam al-Qur’an.
Di samping paling panjang, kedua kisah Yusuf dan Musa ini disatukan karena memiliki keterkaitan yang sangat erat. Perjalan hidup kedua nabi ini memiliki jalinan dan keterhubungan antara satu dengan lainnya. Jika Yusuf adalah tonggak awal kemunculan Bani Israel ke Mesir, maka Musa menjadi titik awal pula kembalinya bani Israel ke Palestina setelah merantau sejak nabi Ya’qub as ke Mesir. Jika Yusuf lahir di Palestina dan meninggal di Mesir, maka Musa lahir di Mesir dan meninggal di Palestina. Jika Yusuf berteman baik dengan raja Mesir pada masanya, maka Yusuf menjadi musuh abadi raja mesir pada masanya. Jika Yusuf masuk istana raja setelah di buang saudaranya ke dalam sumur, maka Musa masuk istana raja setelah dimasukan ke dalam sebuah peti dan dihanyutkan ibunya di sungai. Jika Yusuf dipenjarakan oleh karena perbuatan seorang isteri raja, maka Musa diselamatkan karena kebaikan seorang isteri raja. Jika Yusuf diselamatkan dari kebinasaan kejaran wanita oleh sehelai baju, maka Musa diselamatkan dari kebinasaan kejaran Fir’aun oleh sebuah tongkat. Jika pada kisah Yusuf disebutkan peran ayah yang dominan dalam mendidik dan membentuk Yusuf, maka dalam kisah Musa disebutkan peran ibunya yang dominan dan mendidik dan membentuk Musa. Jika dalam kisah Yusuf disebut ada wanita yang agresif ketika melihat Yusuf dan tanpa kenal malu merayu Yusuf, maka dalam kisah Musa disebutkan wanita yang sangat pemalu ketika melihat dan bertemu dengan Musa. Jika Yusuf diangkat menjadi pejabat di Mesir karena pertimbangan matin (kokoh) dan amin (jujur), maka Musa diangkat menjadi pegawai nabi Syu’aib di Madyan dengan pertimbangan qawiyun (kuat) dan amin (jujur). Begitulah seterusnya keterhubungan kisah Yusuf dan Musa dan karenanya dijadikan dalam sebuah kesatuan.