Visi Kesadaran Kosmik dalam Kosmologi Sufi Ibn ‘Arabi

Buku ini mencoba menbedah Pemikiran Kosmologi Sufistik Ibn ‘Arabi yang ada dalam tiga karya besarnya, ya’ni Futuhat al- Makkiyah, Fusus al-Hikam dan Shajarah al-Kawn dengan menggunakan teori Cosmic Consciousness Richard Maurice Bucke dan metode pembacaan Hermeneutic-Phenomenology Martin Heidegger untuk menemukan makna spiritual kosmos dan  menghantar  manusia pada kesadaran tertinggi (Highest Consciousness).

Melalui penyisiran terhadap beragam perspektif kosmologi (sains, teologi, filsafat dan metafisika), ditemukan perbedaan paradigma, disebabkan oleh eptistemologi yang berbeda dalam memahami Tuhan, manusia dan kosmos. Sains terhenti pada wilayah empirik dan potivistik, teologi fokus pada sisi tanzih, filsafat terbatas pada logika kausalitas, sementara dalam logika sufistik, setiap entitas dalam kosmos bertasbih dan  memiliki sifat sifat transendensi. Hal ini merujuk pada sistem kosmologi Ibn ‘Arabi, bahwa hanya ada Satu Realitas (al-Haqq) dan seluruh hirarki kosmos adalah manifestasiNya (Tajalli)

Prinsip tajalli menjadi akar dan tangga  (Agnonical Symbol) menuju Kesadaran Tauhid (Wahdatul Wujud). Kesadaran ini menurut William W Chittick memiliki tiga rangkaian Wujud, ya’ni Being-Knowledge and Felicity. Sementara menurut Seyyed Hossein Nasr, Kesadaran terhadap Wahyu Primordial kosmos sebagai bentuk Pengetahuan Suci yang bersumber dari Realitas Tertinggi, dan  menurut Annemarie Schimmel, bahwa pengetahuan simbolik kosmos merupakan kesadaran akan ayat-ayat Ilahi, dimana Yang Tunggal hadir dalam beragam fenomena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *